Logo Kominfo
Informasi
Berita

Kenapa kita perlu mengaktifkan flight mode saat di pesawat?

13 Februari 2025     Dibaca 330 kali

Mengaktifkan flight mode saat di pesawat sangat penting untuk alasan keselamatan dan kenyamanan penerbangan. Beberapa alasan utama mengapa flight mode perlu diaktifkan antara lain:

  1. Gangguan terhadap sistem navigasi pesawat: Perangkat elektronik seperti ponsel dapat memancarkan sinyal radio yang dapat mengganggu sistem komunikasi dan navigasi pesawat.
  2. Mencegah gangguan komunikasi: Perangkat seluler yang tidak dalam flight mode dapat menyebabkan interferensi dengan frekuensi yang digunakan untuk komunikasi antara pilot dan pengendali lalu lintas udara.
  3. Menghindari penggunaan jaringan seluler yang tidak diinginkan: Di ketinggian tinggi, ponsel akan berusaha mencari sinyal dari menara seluler yang jauh, yang dapat menyebabkan gangguan pada jaringan seluler dan mengonsumsi daya baterai lebih cepat.
  4. Mengurangi kemungkinan gangguan radio: Selain sistem navigasi pesawat, sinyal dari perangkat elektronik juga bisa mengganggu komunikasi antara pesawat dengan sistem pengawasan udara lainnya, yang berpotensi mengganggu kelancaran penerbangan.

 

Dalam spektrum frekuensi radio, alasan utama mengapa kita perlu mengaktifkan flight mode saat di pesawat berkaitan dengan potensi gangguan terhadap sistem komunikasi dan navigasi pesawat yang beroperasi pada frekuensi tertentu. Berikut adalah penjelasan lebih rinci:

  1. Interferensi terhadap frekuensi navigasi dan komunikasi:
  2. Pesawat dan sistem pengawasan udara menggunakan berbagai frekuensi radio untuk komunikasi dan navigasi. Misalnya, pesawat menggunakan frekuensi VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency) untuk berkomunikasi dengan pengendali lalu lintas udara. Perangkat seluler yang aktif, terutama pada frekuensi tertentu, bisa menghasilkan sinyal yang dapat mengganggu atau menginterferensi dengan frekuensi yang digunakan oleh pesawat. Meskipun perangkat seluler tidak selalu memancarkan sinyal pada frekuensi yang sama, ada kemungkinan gangguan akibat tumpang tindih atau perbedaan dalam kekuatan sinyal.
  3. Gangguan sinyal dari banyak perangkat:
  4. Jika semua penumpang di pesawat menggunakan perangkat seluler secara bersamaan, meskipun dengan daya rendah, jumlah perangkat yang menghasilkan sinyal radio dapat menciptakan gangguan kumulatif dalam spektrum frekuensi, yang dapat mempengaruhi sistem komunikasi pesawat dan menara pengawas lalu lintas udara.
  5. Penggunaan sinyal seluler di udara:
  6. Ponsel yang berada di ketinggian tinggi dan bergerak cepat cenderung mencoba mencari sinyal dari menara seluler yang berada di tanah. Ini dapat menciptakan interferensi karena ponsel akan mencoba berkomunikasi dengan banyak menara secara bersamaan, yang dapat menghasilkan gangguan pada frekuensi lain yang digunakan untuk sistem navigasi pesawat.

Akibat dari tidak diaktifkannya flight mode

Jika flight mode tidak diaktifkan saat berada di pesawat, ada beberapa potensi akibat yang dapat timbul, meskipun kemungkinan terjadinya gangguan sangat kecil. Berikut adalah beberapa akibat yang bisa terjadi:

  1. Gangguan terhadap sistem komunikasi dan navigasi pesawat:
  2. Perangkat elektronik yang tidak dalam flight mode dapat memancarkan sinyal radio yang mengganggu frekuensi yang digunakan untuk komunikasi antara pilot dan pengendali lalu lintas udara, serta sistem navigasi pesawat. Meskipun risikonya kecil, hal ini tetap menjadi alasan utama peraturan untuk mengaktifkan flight mode.
  3. Pengaruh terhadap frekuensi pengawasan udara:
  4. Perangkat yang aktif, terutama jika digunakan oleh banyak penumpang, dapat mengganggu frekuensi pengawasan udara yang digunakan oleh pesawat dan sistem pengendalian lalu lintas udara. Ini berisiko menyebabkan gangguan dalam transmisi data penting antara pesawat dan pengendali lalu lintas udara, yang bisa memengaruhi koordinasi penerbangan dan keselamatan.
  5. Pemborosan baterai:
  6. Ketika perangkat seluler tidak dalam flight mode, ponsel akan terus berusaha mencari sinyal jaringan seluler, terutama di ketinggian yang jauh dari menara seluler. Ini menyebabkan pemborosan daya baterai yang signifikan, karena perangkat berusaha menghubungkan diri dengan menara seluler yang berada di tanah, yang pada gilirannya juga dapat mengurangi masa pakai baterai.
  7. Interferensi terhadap sistem komunikasi di pesawat:
  8. Beberapa pesawat dilengkapi dengan sistem Wi-Fi dan perangkat komunikasi lainnya yang menggunakan frekuensi radio. Jika banyak perangkat yang tidak diaktifkan flight mode, potensi interferensi dengan sistem Wi-Fi atau sistem komunikasi pesawat lainnya dapat meningkat, meskipun risiko ini sangat kecil dengan teknologi yang lebih canggih.
  9. Gangguan pada jaringan seluler:
  10. Ketika ponsel berada di ketinggian tinggi, perangkat akan mencoba mencari sinyal dari banyak menara seluler yang jauh, menyebabkan gangguan pada jaringan seluler di darat. Ini bisa menyebabkan masalah bagi operator seluler dalam mengelola jaringan mereka dan memberikan layanan yang stabil kepada pengguna di tanah.

Secara keseluruhan, meskipun risiko nyata dari tidak mengaktifkan flight mode rendah, peraturan ini ada untuk mencegah potensi gangguan yang bisa membahayakan keselamatan penerbangan dan kenyamanan penumpang. Oleh karena itu, mengaktifkan flight mode tetap menjadi langkah yang disarankan selama penerbangan.

Berita Lainnya